Pengemis Dan Tukang Beca
Judul
pengemis dan tukang becak diatas bukanlah sebuah judul film yang pernah
dibintang oleh Christine hakim dan lukman sardi kecil ,walaupun pernah
nonton film tersebut ditelivisi tapi aku sudah lupa jalan cerita dari
film tersebut, yang kumaksukan disini adalah hanya ingin mengajak untuk
melihat satu sisi kehidupan yang ada di sekitar kita.
Kejadian
yang kualami tadi malam , mengingatkanku pada beberapa kejadian yang
pernah aku alami.dan aku yakin teman-teman pernah bahkan sering
mengalami kejadian-kejadian seperti yang aku alami. tadi malam sehabis
terawih aku membeli gorengan di tempat para penjaja makanan biasa
mangkal didekat stasiun. Saat aku sedang menunggu penjual gorengan
menyiapkan pesananku, tiba-tiba aku didatangi oleh dua bocah lelaki
berumur sekitar sepuluh tahun , kedua bocah itu mendekatiku...
Bocah : bu...kasian bu...belum makan bu...
Sebenarnya
aku sudah hendak membuka dompetku , tiba-tiba penjual gorengan
mencegahku "bu jangan dikasih, anak-anak itu mengemis buat ngelem " aku
terkejut mendengar perkataan penjual gorengan ,"iya bu, sebetulnya
anak-anak ini bukanlah anak miskin ,ibunya juragan sayur dipasar induk "
aku mengurungkan niatku memberi uang pada dua bocah tersebut yang
nampaknya tidak peduli apa yang dikatakan oleh penjual gorengan, mereka
terus membujukku untuk meminta uang, bahkan bocah yang satunya berani
menarik-narik ujung bajuku, aku mulai kesal "nggak ada uang kecil " aku
ngomong sekenanya, "uang gede nggak pa..pa bu, ada koq kembaliannya "
salah satu bocah menjawab dengan entengnya, penjual gorengan marah dan
mengusir kedua anak tersebut.
Kejadian
berikutnya...suatu hari rumahku didatangi oleh seorang laki-laki
berumur sekitar tigapuluh tahun, kupersilakan laki-laki itu duduk
diteras saja. Laki-laki itu menunjukkan satu berkas fotocopian yang
sudah tidak bisa dibaca lagi, dia bilang bahwa dia dari sebuah yayasan
yang mengurusi anak-anak yatim piatu didaerah Madura, ditugaskan oleh
yayasannya untuk mengumpulkan dana bantuan dari warga.dalam hati aku
membatin dari Madura jauh amat ya, apa nggak berat diongkos...melihat
gelagatnya aku merasa harus berhati-hati. "mas maaf ya...kami warga
disini dari kelurahan mengharuskan kalau ada yayasan yang membutuhkan
bantuan dari warga harus ada surat rekomendasi dari ketua rt " kataku , "
sudah bu..tadi saya sudah mendatangi rt, tapi ketua rt nya sedang
keluar "lelaki petugas yayasan berusaha meyakinkanku. " tuh pak
rtnya...."jawabku, sambil menunjuk kakak iparku yang sedang mencuci
motornya di depan rumahnya, kakak iparku adalah ketua rt dilingkungan
kami,petugas yayasan tersebut lansung ngibrit, rupanya dia tidak melihat
ada tulisan KETUA RT dibawah pohon mangga.
Peristiwa
yang lain...wanita ini kira-kira sebaya denganku, dia memang selalu
datang ketempat usaha kami, biasanya sih aku tidak berpikiran aneh-aneh,
setiap kali dia datang selalu kuberi walaupun Cuma ala kadarnya,
motifnya pun hampir sama,ngakunya dari yayasan yatim piatu didaerah mana
yang aku tidak tau tempatnya. Suatu sore ketika aku memasuki sebuah
supermarket, kulihat wanita itu sedang berdiri dikasir, rupanya dia baru
selesai belanja, troly nya penuh dengan belanjaan, ada beberapa botol
besar softdrink merk terkenal, pembalut kantong besar dan lain-lain yang
bukan kebutuhan pokok. Ditangannya tampak menenteng satu kantong
plastik dari restoran cepat saji yang didalamnya berisi dua kotak ayam
goreng. Wanita itu kusapa dia Nampak terkejut melihatku, sejak saat itu
wanita itu tidak pernah datang lagi.
Ketika
kejadian-kejadian itu kuceritakan pada suamiku, beliau malah
menceramahiku "mama silakan saja mau bersedekah,membantu berapapun
silakan, tapi yang pintar dong ,itukan tidak mendidik masih banyak orang
lain yang benar-benar butuh bantuan bla...bla " tadinya aku protes
bukankah perihal mendidik orang-orang seperti itu adalah urusan negara,
tugasnya dinas sosial...
Bahkan
sudah sejak lama banyak sekali ibu-ibu yang sering membawa kotak kotak
amal yang tidak jelas darimana asalnya, sekarangpun banyak sekali
wajah-wajah baru yang suka berkeliling apalagi menjelang lebaran saat
ini. Terus terang saja terkadang aku merasa serba salah , kalau nggak
ngasih nanti dibilang pelit, apalah artinya uang sedikit, tapi disisi
lain mereka adalah orang-orang yang sehat bahkan gemuk. pernah suatu
kali aku hampir terkena timpukan batu hanya karena aku memberi seorang
pengemis tidak sesuai dengan keinginannya.
Suatu
hari aku dan suamiku bertemu dengan seorang laki-laki tua pengayuh
becak, dia tampak begitu lemah menarik becaknya. Tiba-tiba suamiku
berkata "tuh bapak itu yang wajib mama bantu " aku jadi tercenung
memandang bapak tua penarik becak itu, dia sudah sanggat tua dan lemah,
tapi masih bekerja mencari uang, dalam hati aku bertanya ,kemana
anak-anak bapak ini...? Apakah beliau tidak punya anak...? Tanpa terasa
mataku terasa hangat, aku jadi teringat ayahku...terimakasih ya allah,
diusia ayahku yang sudah senja beliau bisa istirahat menikmati hidup
bersama anak-anak dan cucunya. bapak tua penarik becak lebih mulia dan
masih banyak orang -orang seperti penarik becak ini yang tetap selalu
berusaha tanpa meminta-minta. salam
Komentar
Posting Komentar